Mengunjungi permata tersembunyi di Nagano, Jigokudani Yaen-koen
Terletak jauh di dalam pegunungan Prefektur Nagano, Jigokudani Yaen-koen adalah salah satu dari sedikit tempat di dunia di mana monyet-monyet liar Jepang dapat terlihat berendam di sumber air panas. Tempat ini populer di kalangan wisatawan asing, tetapi masih memiliki banyak atraksi kecil yang belum menjadi daya tarik utama. Menurut pengalaman saya, pemandangan monyet-monyet yang sedang mandi dengan santai di lanskap bersalju menenangkan jiwa saya. Tempat ini mendapat peringkat tinggi di TripAdvisor, dan jalan menuju ke sana sedikit penuh petualangan, yang juga menambah keseruan.
Cara menuju ke sana dan musim terbaik
Untuk mencapai Jigokudani Yaen-koen, dibutuhkan waktu sekitar satu jam dengan bus dari Stasiun Nagano, dilanjutkan dengan berjalan kaki selama 30 menit. Jalanan bersalju di musim dingin bisa licin, jadi sepatu bot yang kokoh sangat disarankan. Dalam perjalanan saya, saya merasakan nafas alam yang tenang di jalan setapak yang melewati hutan bersalju setelah turun dari bus. Musim terbaik adalah musim dingin. Monyet-monyet lebih sering mandi di sumber air panas dan Anda bisa menemukan pemandangan fantastis seperti mandi salju. Musim panas yang subur dan sejuk memiliki pesona yang berbeda, tetapi mungkin ada lebih sedikit monyet yang mandi di sumber air panas. Anda dapat menemukan pengalaman serupa dengan mencari kata kunci ‘monyet salju’ dan ‘pemandian air panas Nagano’.
Pengalaman bertemu dengan monyet liar
Apa yang mengejutkan saya ketika saya benar-benar mengunjungi monyet-monyet itu adalah cara hidup mereka yang alami. Meskipun mereka terbiasa dengan manusia, mereka masih liar dan Anda harus berhati-hati untuk tidak terlalu dekat. Dalam kasus saya, segera setelah saya memasuki taman, saya menemukan seekor monyet ayah dan anak yang sedang bersantai di kolam air panas. Saat saya diam-diam mengamati mereka dengan kamera yang sudah siap, saya lupa waktu karena monyet-monyet itu saling tersenyum satu sama lain. Ada papan informasi berbahasa Inggris untuk orang asing, dan akan sangat berguna untuk memeriksa situs web resmi untuk mendapatkan informasi lebih lanjut. Yang saya pelajari dari pengalaman ini adalah jarak antar hewan. Memberi makan tidak diperbolehkan, jadi hanya dengan melihat mereka saja sudah cukup untuk membuat hati Anda puas.
Bepergian dalam kombinasi dengan atraksi terdekat
Selain Jigokudani Yaen-koen, ada baiknya Anda juga menikmati ski dan hiking di Dataran Tinggi Shiga Kogen di dekatnya. Dalam perjalanan saya, setelah mengunjungi monyet-monyet, saya menginap di hotel pemandian air panas setempat untuk memulihkan diri dari kelelahan. Cari ‘ski Shiga Kogen’ atau ‘pariwisata Nagano’ dan Anda akan menemukan banyak rencana rute. Makanannya luar biasa, dengan makanan penutup yang terbuat dari apel yang ditanam secara lokal. Kombinasi ini bisa membuat Anda puas seharian. Fakta bahwa ini adalah tempat kecil berarti Anda dapat menghindari keramaian.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dan barang yang harus dibawa
Memeriksa cuaca adalah suatu keharusan saat berkunjung. Saat itu turun salju tipis ketika saya berada di sana, tetapi ini juga menambah suasana. Barang-barang yang harus dibawa: pakaian hangat, kamera tahan air, tabir surya (di musim panas). Taman ini berbukit-bukit, jadi pakailah sepatu yang nyaman. Untuk melindungi lingkungan, bawalah sampah Anda. Dengan persiapan ini, Anda dapat menikmati taman dengan nyaman. Anda dapat memperoleh pengetahuan lebih lanjut dengan mengumpulkan informasi yang relevan dengan tema-tema seperti ‘mengamati satwa liar’ dan ‘ekowisata’.
Rangkuman gaya Kebijaksanaan Pribadi
Jigokudani Yaen-koen adalah tempat penyembuhan yang jauh dari kehidupan sehari-hari. Monyet-monyet liar mengajarkan kita pentingnya hidup selaras dengan alam. Melalui perjalanan saya sendiri, saya telah merasakan kegembiraan yang tenang yang dibawa oleh tempat-tempat kecil ini. Silakan kunjungi tempat-tempat ini untuk perjalanan Anda berikutnya, dan Anda akan mendapatkan pengalaman yang tak terlupakan tentang Kebijaksanaan Pribadi dan kebijaksanaan mereka yang tahu.
Comments