PR

Pariwisata Thailand: Nikmati sejarah dan kesembuhan dengan minuman leci di Wat Phra Mahathat di Ayutthaya!

Perjalanan

Memperkenalkan Ayutthaya dan Mahamudra: Warisan Sejarah Thailand

Thailand merupakan salah satu tujuan wisata terkemuka di Asia Tenggara, dan perpaduan antara sejarah dan modernitas – kuil-kuil di Bangkok, budaya Chiang Mai, dan pantai-pantai di Phuket – diperkirakan akan menarik sekitar 39 juta pengunjung pada tahun 2023. Sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO, Ayutthaya terletak sekitar 80 kilometer di utara Bangkok dan merupakan pusat dinasti Ayutthaya antara tahun 1351 dan 1767. Kuil utama di Taman Sejarah Ayutthaya adalah Wat Phra Mahathat, yang dilambangkan dengan kepala Buddha yang terkubur di pohon. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi situs web resmiOtoritas PariwisataThailand danOtoritas Pariwisata Ayutthaya. Anda juga bisa mendapatkan informasi perjalanan di situs web Get Your Guide. Dari Bangkok, Anda dapat menggunakan kereta api atau bus. Dalam tur ini, kami mengunjungi Kuil Ayutthaya, belajar tentang sejarahnya dan menikmati makanan penutup yang kaya.

Tur Ayutthaya: Temukan Sejarah dengan Bus

Kami merencanakan perjalanan keluarga ke Thailand dan memutuskan untuk mengunjungi Wat Phra Mahathat di Ayutthaya. Kami naik bus dari Bangkok (sekitar 2.500 baht per orang) dan berangkat dari hotel pukul 7 pagi. Menurut penelitian kami, Ayutthaya didirikan oleh Raja Uthong pada tahun 1351 dan merupakan pos perdagangan yang berkembang pesat di Asia Tenggara. Tips: Pilihlah tur dengan pemandu berbahasa Inggris untuk mendapatkan penjelasan sejarah yang detail. Untuk wisatawan mandiri, kami merekomendasikan untuk menggunakan minivan (sekitar 100 baht untuk perjalanan selama 1 jam) atau Kereta Api Thailand (sekitar 100 baht pulang pergi) dari Terminal Bus Mo Chit. Selama musim hujan (Juli), bawalah payung lipat untuk berjaga-jaga jika terjadi hujan mendadak. Tur bus ini adalah cara terbaik untuk merasakan sejarah.

Kepala Buddha di Kuil Pamaha: Pengalaman Sejarah yang Khidmat

Sesampainya di Wat Phra Mahathat, kepala Buddha yang terkubur di dalam pohon mulai terlihat. Menurut pemandu, ketika Burma diinvasi pada tahun 1767, daun emas dan harta karun dicuri, sehingga hanya menyisakan kepala Buddha yang besar yang terkubur di bawah pohon Bodhi. Untuk menghormati ajaran Buddha, foto harus diambil di bawah kepala Buddha, tetapi beberapa wisatawan telah diperingatkan karena mengambil foto sambil berdiri. Menurut penelitian saya, kuil ini dibangun pada abad ke-14 dan merupakan pusat keagamaan di Ayutthaya. Saya dan keluarga saya mengambil foto sederhana dan terkesan dengan suasananya yang khidmat. Tips: Waktu terbaik untuk mengambil foto adalah tepat setelah kuil dibuka pada pukul 8 pagi, karena lebih tenang. Tiket masuknya 50 baht (sekitar 200 yen). Kenakan pakaian yang menutupi bahu dan lutut Anda – kepala Buddha ini menunjukkan betapa beratnya sejarah.

Pelajaran sejarah: kisah boom dan bust.

Kitab suci yang tersembunyi di kuil ini dan patung-patung Buddha yang hancur menceritakan kisah kebangkitan dan kejatuhan dinasti-dinasti. Patung-patung emas dan tembok bata berlumut mencerminkan kehancuran oleh tentara Burma (1767) dan usia alam. Menurut penelitian saya, Taman Sejarah Ayutthaya mencakup area seluas 289 hektar dan melestarikan 33 kuil dan lebih dari 400 patung Buddha. Saya berkeliling reruntuhan bersama keluarga saya dan mendengarkan pemandu dan anak-anak berbicara tentang sejarah dinasti. Tips: Ambil panduan audio (150 baht) atau buku panduan untuk lebih memahami situs ini. Kenakan sepatu yang nyaman dan jangan lupa untuk minum banyak air. Reruntuhan ini membawa saya lebih dekat dengan sejarah Thailand.

total kredit yang diperoleh siswakekhususanPosisi:saran
Kepala Buddha di atas pohonAbad ke-14, terkubur di bawah pohon linden.50 bahtapi dari titik rendah
Cheddi (nama)Ubin bergelombang, jejak sebuah dinasti.termasuk melaluiPelajari tentang sejarah dalam tur berpemandu.
Kompleks patung Buddha (terutama dari dinasti Yuan)Kulit kayu emas, lumuttermasuk melaluiKenakan topi untuk melindungi diri Anda dari sinar matahari

Soda yang Diperkaya: Cara Mendinginkan Diri di Tengah Cuaca Panas

Dalam perjalanan pulang, saya membeli soda leci (sekitar 100 baht) di sebuah kafe kecil di dekat kuil. Tekstur manis dan asam serta rasa soda yang menyegarkan sangat cocok untuk leci yang bersih dan berkualitas. Minuman ini memberikan saya istirahat dari cuaca yang panas (32°C) dan antrian yang penuh keringat untuk berfoto dengan kepala Buddha. Kios-kios makanan dan kafe di Ayutthaya menjual berbagai macam minuman yang terbuat dari buah-buahan lokal. Saya menikmati minuman ringan bersama keluarga saya dan anak-anak menyukainya: kafe ini bersih dan berada tepat di pintu keluar kuil. Bayarlah dengan uang tunai (uang kertas kecil) agar tidak tertipu. Makanan ringan ini menambah perjalanan saya.

Belajar di rumah: sejarah dan waktu ikatan

Kuil Ayutthaya adalah sebuah pelajaran sejarah – anak-anak tertarik dengan sejarah patung-patung Buddha dan keluarga-keluarga berbicara tentang naik turunnya dinasti. Penelitian kami menunjukkan bahwa Ayutthaya memiliki hubungan dengan Jepang, dan ada sebuah desa Jepang di abad ke-17. Tips: Jika Anda pergi bersama anak-anak, bawalah buku cerita bergambar sederhana tentang sejarah. Keluarga kami terikat melalui tur ini.

Secara keseluruhan: Perpaduan antara sejarah dan terapi

Wat Phra Mahathat memiliki kepala Buddha yang khusyuk dan aroma soda leci yang menyegarkan. Saya ingin sekali mengunjungi Kuil Chaiwatthanaram lagi bersama keluarga saya untuk belajar lebih banyak tentang sejarahnya: Anggaran per orang untuk kunjungan dan makanan adalah sekitar 3.500 baht. Catatan: Informasi ini berdasarkan pengalaman pribadi dan kondisi dapat berubah sewaktu-waktu.

Ringkasan Pribadi yang Masuk Akal

Kedalaman sejarah akan memenuhi jiwa Anda di Wat Phra Mahathat di Ayutthaya. Ikuti tur bus pagi-pagi sekali untuk menghormati kepala Buddha, menyeruput minuman leci, dan mendapatkan kebijaksanaan pribadi. Reruntuhan yang damai dan waktu bersama keluarga akan membantu Anda menghargai kekayaan perjalanan Anda.

Comments

<PR>